Senin, 06 Desember 2010

Kerusuhan Sambas

PERISTIWA SAMBAS

1. Latar belakang.
    a.    Awal peristiwa dilatar belakangi kasus pencurian ayam oleh seorang warga suku Madura yang ditangkap dan dianiaya oleh warga masyarakat suku melayu.
    b.    Peristiwa berkembang dengan bergabungnya ratusan warga suku Madura dan menyerang warga suku Melayu yang berakibat 3 orang suku Melayu meninggal dunia dan 2 orang luka-luka.
    c.    Selain itu terjadi pula kasus perkelahian antara kenek angkot warga suku Melayu dengan penumpang angkot warga suku Madura yang tidak mau membayar ongkos.
    d.    Akibatnya terjadi saling balas membalas antara warga suku Melayu dibantu suku Dayak menghadapi warga suku Madura dalam bentuk perkelahian, penganiayaan dan pengrusakan.
    e.    Peristiwa berkembang dengan terjadinya kerusuhan, pembakaran, pengrusakan, perkelahian, penganiayaan dan pembunuhan antara warga suku Melayu dibantu warga suku Dayak menghadapi warga suku Madura, yang meluas sampai kedaerah sekitarnya.
    f.    Telah terjadi pengungsian warga suku Madura secara besar-besaran. Kemudian isu ini dieksploitir oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingannya.
    g.    Peristiwa ini adalah kejadian yang kesepuluh sejak tahun 1977 dan juga pernah terjadi terhadap etnis yang lain.
2. Kronologi peristiwa.
    a.    Pada tanggal 17 Januari 1999 pukul 01.30 WIB telah ditangkap dan dianiaya pelaku pencurian ayam warga suku Madura oleh warga suku Melayu.
    b.    Pada tanggal 19 Januari 1999 sekitar 200 orang suku madura dari suatu desa menyerang warga suku Melayu desa lainnya.
    c.    Hari berikutnya terjadi perkelahian antara warga suku Madura dan warga suku Melayu karena tidak membayar ongkos angkot. Kejadian ini berkembang menjadi perkelahian antara kelompok dan antara desa yang disertai pembakaran, pengrusakan dan tindak kekerasan lainnya.
    d.    Warga suku Melayu dibantu suku Dayak melakukan penyerangan, pembakaran, pengrusakan, penganiayaan dan pembunuhan terhadap warga suku Madura dan selanjutnya saling membalas.
    e.    Peristiwa berkembang dengan terjadinya pengungsian warga Madura dalam jumlah cukup besar menuju Singkawang dan Pontianak.
    f.    Tindakan aparat keamanan antara lain :
      - Melokalisir dan mencegah meluasnya kejadian,
      - Membantu mengevakuasi para pengungsi, melakukan pencarian dan penyelamatan suku Madura yang melarikan diri kehutan,
      - Membantu para pengungsi ditempat penampungan,
      - Mengadakan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta
      - Melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kriminal.
    g.    Korban akibat kerusuhan Sambas terdiri dari, meninggal dunia 489 orang, luka berat 168 orang, luka ringan 34 orang, rumah dibakar dan dirusak (3.833), mobil dibakar/dirusak (12) dan motor (9), masjid/madrasah dirusak/dibakar (8), sekolah dirusak (2), gudang dirusak (1) dan warga Madura mengungsi 29. 823 orang.

3. Proses Hukum.
    a.    Pelaku yang ditangkap 208 orang dan dalam proses peradilan sebanyak 59 orang, yang terdiri dari suku Madura 13 orang, suku Melayu 42 orang dan suku Dayak 4 orang.
    b.    Barang bukti disita 607 pucuk senjata api rakitan, 2.336 senjata tajam, 76 bom molotov, 86 ketapel, 969 anak panah, 8 botol dan 8 toples obat mesiu, 443 butir peluru timah, 79 peluru pipa besi, 349 butir peluru setandard ABRI dan 441 butir peluru gotri.
4. Kesimpulan.
    a.    Peristiwa ini berakar antara lain pada masalah kesenjangan pendidikan, marginalisasi suku tertentu dalam menduduki posisi di pemerintahan, kesenjangan ekonomi antara suku pendatang dan suku asli serta adanya benturan budaya/perilaku sosial.
    b.    Kerusuhan massal dipicu oleh adanya perkelahian individu antara suku yang berbeda dan selanjutnya meluas keseluruh kabupaten Sambas.
    c.    Kehadiran Pasukan Penindak Kerusuhan Massal (PPRM), telah banyak membantu penyelesaian peristiwa ini.
    d.    Masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk seyogyanya selalu saling menghormati adat istiadat masing-masing dan senantiasa menjaga Persatuan kesatuan.
TNI dan Polri selalu memprioritaskan untuk menjaga harmoni kehidupan yang telah dinikmati masyarakat Indonesia yang majemuk. Menyikapi peristiwa Sambas, TNI dan Polri telah menjalankan perannya sebagai pasilitator sekaligus menyelaras demi tercapainya titik temu antara kelompok masyarakat yang bertikai.







 

Keraton Pontianak

Keraton Kadariyah di Pontianak

 

 

Keraton Kadariyah merupakan istana kerajaan Pontianak yang terletak di Kampung Dalam Bugis, Pontianak Timur. Di dalam bangunan tersebut dapat ditemui peninggalan-peninggalan kerajaan seperti kursi singgasana, pakaian, cermin pecah seribu, meja giok, keris, meriam dan sebagainnya.
Keraton terbesar di Kalimantan Barat ini terbuat dari kayu belian dan dibangun oleh  pendiri kota Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman  pada 1771, bangunan tua yang cukup megah ini dilapisi cat kuning yang melambangkan kebesaran kerajaan Melayu.





  1.  

Sambas

Keraton Sambas Objek Wisata Bersejarah di Kalimantan Barat

 

keraton-sambasPusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di sebuah kota kecil yang sekarang dikenal dengan nama Sambas. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari kota Pontianak ke arah baratlaut sejauh 175 km, melalui kota Mempawah, Singkawang, Pemangkat, dan Sambas.
Lokasi bekas pusat pemerintahan terletak di tepi kota Sambas. Di daerah pertemuan sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau, pada sebuah tempat yang oleh penduduk disebut Muare Ullakan (Desa Dalam Kaum) berdiri keraton Kesultanan Sambas.
Pusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di daerah pertemuan sungai pada bidang tanah yang berukuran sekitar 16.781 meter persegi membujur arah barat-timur.
Pada bidang tanah ini terdapat beberapa buah bangunan, yaitu dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar, dua buah gerbang, dua buah paseban, kantor tempat sultan bekerja, bangunan inti keraton (balairung), dapur, dan masjid sultan.
Bangunan keraton menghadap ke arah barat ke arah sungai Sambas. Ke arah utara dari dermaga terdapat Sungau Sambas Kecil, dan ke arah selatan terdapat Sungai Teberau. Di sekeliling tanah keraton merupakan daerah rawa-rawa dan mengelompok di beberapa tempat terdapat makam keluarga sultan.
Bangunan keraton yang lama dibangun oleh Sultan Bima pada tahun 1632 (sekarang telah dihancurkan), sedangkan keraton yang masih berdiri sekarang dibangun pada tahun 1933. Sebagai sebuah keraton di tepian sungai, di mana sarana transportasinya perahu/ kapal, tentunya di tepian sungai dibangun dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar. Dermaga yang terletak di depan keraton dikenal dengan nama jembatan Seteher. Jembatan ini menjorok ke tengah sungai. Dari dermaga ini ada jalan yang menuju keraton dan melewati gerbang masuk.
Gerbang masuk yang menuju halaman keraton dibuat bertingkat dua dengan denahnya berbentuk segi delapan dan luasnya 76 meter persegi. Bagian bawah digunakan untuk tempat penjaga dan tempat beristirahat bagi rakyat yang hendak menghadap sultan, dan bagian atas digunakan untuk tempat mengatur penjagaan.
Selain itu, bagian atas pada saat-saat tertentu digunakan sebagai tempat untuk menabuh gamelan agar rakyat seluruh kota dapat mendengar kalau ada keramaian di keraton.
Setelah melalui pintu gerbang yang bersegi delapan, di tengah halaman keraton dapat dilihat tiang bendera yang disangga oleh empat batang tiang. Tiang bendera ini melambangkan sultan, dan tiang penyangganya melambangkan empat pembantu sultan yang disebut wazir. Di bagian bawah tiang bendera terdapat dua pucuk meriam, dan salah satu di antaranya bernama Si Gantar Alam.
Sebelum memasuki keraton, dari halaman yang ada tiang benderanya, kita harus melalui lagi sebuah gerbang. Gerbang masuk ini juga terdiri dari dua lantai, tetapi bentuk denahnya empat persegi panjang. Lantai bawah tempat para penjaga yang bertugas selama 24 jam, sedangkan lantai atas dipakai untuk keluarga sultan beristirahat sambil menyaksikan aktivitas kehidupan rakyatnya sehari-hari.
Setelah melalui gerbang kedua dan pagar halaman inti, sampailah pada bangunan keraton.
Di dalam kompleks keraton terdapat tiga buah bangunan. Di sebelah kiri bangunan utama terdapat bangunan yang berukuran 5 x 26 meter. Pada masa lampau bangunan ini berfungsi sebagai dapur dan tempat para juru masak keraton. Di sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan lain yang ukurannya sama seperti bangunan dapur. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat Sultan dan pembantunya bekerja. Dari bangunan tempat Sultan bekerja dan bangunan utama keraton dihubungkan dengan koridor beratap dengan ukuran panjang 5,90 meter dan lebar 1,50 meter.
Di bagian dalam bangunan tempat Sultan dan pembantunya bekerja, tersimpan beberapa benda pusaka kesultanan, di antaranya singgasana kesultanan, pedang pelantikan Sultan, gong, tombak, payung kuning yang merupakan lambang kesultanan, dan meriam lele. Meriam lele yang jumlahnya tujuh buah hingga sekarang masih dianggap barang keramat dan sering diziarahi penduduk. Masing-masing meriam yang berukuran kesil ini mempunyai nama, yaitu Raden Mas, Raden Samber, Ratu Kilat, Ratu Pajajaran, Ratu Putri, Raden Pajang, dan Panglima Guntur.
Bangunan utama keraton berukuran 11,50 x 22,60 meter. Terdiri atas tujuh ruangan, yaitu balairung terletak di bagian depan, kamar tidur sultan, kamar tidur istri sultan, kamar tidur anak-anak sultan, ruang keluarga, ruang makan, dan ruang khusus menjahit. Di bagian atas ambang pintu yang menghubungkan balairung dan ruang keluarga, terdapat lambang Kesultanan Sambas dengan tulisan “Sultan van Sambas” dan angkatahun 15 Juli 1933. Angka tahun ini merupakan tanggal peresmian bangunan keraton.
Di bagian dalam bangunan ini, pada kamar tidur Sultan tersimpan barang-barang khazanah Kesultanan Sambas, di antaranya tempat peraduan sultan, pakaian kebesaran, payung kesultanan, pedang, getar, puan, dan meja tulis Sultan. Pada bagian dinding terpampang gambar-gambar keluarga Sultan yang pernah memerintah Sambas.

 

Singkawang

Wisata Rindu Alam, Singkawang

Ada yang sudah pernah mendengar nama kota Singkawang? Kalau belum berarti anda rugi karena pulau Kalimantan ternyata memiliki kekayaan alam selain Pulau Sadau.

Banyak hal yang bisa anda nikmati di Kota Singkawang. Tempat-tempat wisata pantai, wisata kuliner, wisata bunga, kebun binatang dan lain sebagainya adalah tujuan wisata yang akan anda temukan di kota yang saat ini ditetapkan sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Kalimantan Barat. Salah satu yang menarik untuk dikunjungi adalah Rindu Alam. Aneh ya nama tempat wisatanya?



Rindu alam adalah tempat wisata yang baru saja dibuka untuk umum. Lokasinya terletak diantara Gunung Bajau, Gunung kota dan Gunung Pelapis. Hanya berjarak 18 km dari wisata Pasir Panjang dan Palm Beach, objek wisata alam yang sudah sangat terkenal di Kalimantan Barat. Rindu alam berada pada ketinggian sekitar 400m dari permukaan laut, sehingga jika kita berada di puncak, akan terasa hawa dingin dengan pemandangan alam yang sangat mempesona. (ada jalan panjang yang menghubungkan ke-3 gunung tersebut , agar bisa liat pantai yang indah)


Dari atas puncak tempat wisata Rindu Alam, akan terlihat hamparan laut, pegunungan da Kota Singkawang dari kejauhan. Menurut pengelola tempat wisata Rindu Alam, pemandangan seperti ini hampir mirip dengan pemandangan di objek wisata Uluwatu, Bali. Bahkan pihak pengelola mengklaim banhwa Tempat Wisata Rindu Alam lebih mempesona daripada tempat-tempat wisata sejenis.

Anda mungkin membayangkan bahwa tempat wisata ini hanyalah puncak gunung biasa. Eitss...setelah anda bosan memandangi keindahan alam dari puncak, ada baiknya bila anda mencoba suasana baru di Pantai Pasir Pendek. Atau mencoba tempat wisata yang lain yaitu Zinka Zoo. Objek wisata ini adalah lokasi konservasi di Kalimantan Barat. Disini dipelihara hewan-hewan langka yang dilindungi oleh negara seperti Harimau Putih, Gajah, Singa, Onta, Kuda, orangutan, Rusa, Beruang, aneka burung dan jenis-jenis hewan langka lainnya yan belum pernah anda saksikan. Lokasinya juga tidak jauh dari objek wisata Rindu Alam karena persis menyatu dengan Rindu Alam dan Sinka Island Park.





Cap Go Meh Singkawang Menjadi Ikon Event Visit KalBar 2010


Tatung Visit KalBar 2010
Tatung Visit KalBar 2010
Visit KalBar 2010 memang sudah di tetapkan, dengan segala konsekuensinya. Kecintaan terhadap KalBar lah yang membuat Visit KalBar 2010 dilahirkan secara premature. Seperti kecintaan pasangan muda – mudi yang dimabok kepayang tetapi tidak mempersiapkan secara detail jika sang bayi “Visit Kalimantan Barat 2010″ lahir. Tetapi dari sekian banyak ungkapan pesimistis terhadap Visit Kalbar 2010, ada sebuah daerah yang sudah lama menyembul di jagad wisata Kalimantan Barat. Adalah Singkawang, Kota Amoy namanya, karena terkenal dengan kecantikan amoy (gadis China) nya sampai ke daratan China sana. Bahkan orang China asli dari Daratan RRC ada yang ke Singkawang untuk mencari cintanya.
Singkawanglah yang paling siap menghadapi Visit Kalbar 2010. Secara struktur maupun infra struktur , ditunjang dengan Fasilitas Hotel yang cukup banyak di Singkawang. Singkawang lebih mumpuni. Dan ikon wisata Kalimantan Barat memang Singkawang. Hampir setiap tamu yang datang ke Kalbar pasti ingin ke Singkawang. Obyek Wisata di Singkawang yang pernah saya kunjungi antara lain : Pantai Pasir Panjang dengan pasir putihnya nan elok; Sinka Island, dengan latar belakang Pulau Simping yang kono n merupakan Pulau  terkecil, di Indonesia; Rumah Asli Marga Cina, Pekong tertua di Sinkawang yang ada di tengah kota dan Tungku Naga (tungku tempat pembakaran keramik yang panjang mirip tubuh naga). Untuk Kulinernya, Singkawang memiliki Pasar Hongkong (untuk sebutan Jalan Bawal dan sekitarnya) yang beroperasi di malam hari yang menyediakan aneka makanan khas Singkawang. Saya mencoba Mie Tiaw goreng yang lumayan gurih dan juga Sotong Kangkung. Mau mencoba teh tarik, tapi pada saat itu tidak jual. Dipagi hari mencicipi bubur Pekong, bubur daging sapi plus kuah bersayur yang kental dan gurih.
Singkawang menyediakan budaya, panorama dan kuliner yang menakjubkan. Budaya dengan perpaduan etnis Melayu, Dayak dan Cina menjadikan Singkawang kaya akan ragam budaya.  Yang paling terkenal adalah Perayaan Cap Go Meh yang diadakan 15 hari setelah perayaan Imlek (tahun baru Cina). Pada tahun 2010 ini Cap Gomeh jatuh pada tanggal 28 Februari 2010. Atraksi menarik saat Cap Go Meh adalah parade Tatung yang memperlihatkan ilmu kekebalan tubuh mereka. Pada tahun 2009 kemarin diikuti oleh sekitar  514 tatung dari yang berusia muda sampai yang tua, laki dan perempuan. 2 hari menjelang parade, Tatung biasanya sudah turun ke jalan. Pada saat Cap Go Meh banyak wisataan yang datang ke Singkawang sampai full book semua Hotel di Singkawang. Kabarnya untuk Cap Go  Meh tahun 2010 ini semua hotel di Singkawang sudah full booking. Cap Go Meh inilah sepertinya yang bisa menjadi andalan event Visit KalBar 2010.

Visit KalBar 2010 dimata seorang Blogger

Visit KalBar 2010
Visit KalBar 2010
Gema Visit KalBar 2010 saat tulisan ini dibuat belum  terdengar merdu. Hanya sebatas baliho-baliho yang itupun samar pesannya, apalagi jika dilihat sekilas oleh pengendara kendaraan bermotor. Sampai dimana persiapan Visit Kalbar 2010 ? atau hanya untuk sekedar ikut- ikutan slogan Visit-visit yang lain ? seperti Visit Sungai Musi dll. Semoga Visit KalBar 2010 tidak hanya untuk konsumsi lokal saja. Karena mubazir jika hanya dikonsumsi Turis domestic saja. Karena dana untuk Visit KalBar 2009 tidak sedikit. Kabarnya untuk studi banding Visit KalBar 2010 Pemda Tingkat I KalBar telah menggelontorkan anggarkan untuk study banding sampai ke China dan Australia ? hasilnya ? semoga turis dari ke dua Negara itu mau datang ke KalBar ..
Ini sekedar obrolan saya dengan Pak Nukman Lutfi (CEO Virtual Consulting) Konsultan Internet Marketing terbesar di Republik ini plus sudut pandang saya sebagai seorang Blogger. Obrolan ini terjadi saat saya menemani beliau ke Singkawang untuk bertemu dengan stakeholder Kota Singkawang dan juga untuk refreshing setelah beliau mengisi acara Pesta Blogger Borneo di Auditorium Untan. Ini Hasil obrolan tersebut = Coba andaikan dalam Visit KalBar 2010 Pemda atau dalam hal ini Dinas Pariwisata mau menggandeng para Blogger, tentu akan terjadi Viral Marketing yang dahsyat. “Visit KalBar 2010″ akan menggaung merdu keseluruh 4 penjuru mata angin melalui media Internet. Ingat Kasus Prita Mulya Sari yang begitu kokoh menggema di dunia maya, inilah salah satu hasil karya Viral Marketing. Low Budget Hight Impact (Biaya mini hasil maksi), meminjam istilahnya Hermawan Kartajaya, Pakar Marketing, dan lebih dahsyat efeknya dengan daya jelajah yang luas. Bahkan Pak Nukman sebetulnya bersedia mengarahkan Kota Singkawang sebagai tuan rumah pada acara Pesta Blogger. Sehingga cerita tentang Pariwisata Singkawang dan KalBar akan tersebar kemana – mana oleh para peserta Blogger melalui effect MLM (Mulut Lewat Mulut). Tapi pada kenyataannya pertemuan di Singkawang itu hanya sebatas pertemuan saja … tidak ada follow up.
Beberapa model promosi di dunia maya untuk mendongkrak Visit KalBar 2010, misal =

  1. Lomba penulisan Artikel Blog yang bertema Visit KalBar 2010 (bayangkan … berapa banyak Blog yang berisi artikel tersebut dan bakal mengendap di database Search Engine, seperti Google, Yahoo, Bing, Altavista dll) akan menambah kepopuleran Wisata Kalbar dimata Search Engine.
  2. Lomba membuat Banner/Logo Blog yang  bertemakan Visit KalBar 2010 dan wajib di pasang pada Blog yang ikut Lomba Penulisan Artikel (bayangkan … berapa banyaknya banner yang terpasang di website)
  3. Kontes SEO (Search Engine Optimization), yaitu teknik untuk mengoptimasi kata kunci sehingga bisa menduduki Top 10 di Search Engine, dengan membidik Keyword (Kata Kunci) : Visit KalBar 2010. Metode SEO inilah yang akan menjadikan kata Visit KalBar 2010 dan juga informasi pariwisata di KalBar akan tertancap dengan kuat di database Search Engine dan akan lebih mudah dilacak melalui Internet oleh para netter penghuni di kolong langit ini. Ingat ! Peserta Kontes SEO juga wajib memasang banner (hasil pemenang Lomba membuat Banner) di Blognya. Betapa dahsyatnya efek SEO ini untuk jangka panjang. Ini yang sudah dilirik oleh Pemerintah Kabupaten Pandegalang, Propinsi Banten yang mengadakan Kontes SEO untuk mengangkat derajad Pariwisata Pandegalang di dunia yang lebih luas.
  4. Memperkenalkan Teknik Web 2.0 yang didukung oleh Social Media Site (Facebook, Twitter, Plurk, Social Bookmark Site dll) sebagai salah satu media promosi kepada pelaku dunia wisata di KalBar seperti : Hotel, Tour and Travel, Restoran, Pengrajin Souvenir dll. (Konsep Low Budget Hight Impact). Biaya promosi mini dengan hasil maksi, promosi semakin gencar dan dahsyat.
Kita bisa belajar dari Wakatobi, sebuah gugusan pulau kecil di Sulawesi Tenggara atau Kepulauan Raja Ampat di Propinsi Papua yang telah sukses melakukan promosi wisata melalui Internet. Walau daerah terpencil dengan akses transportasi yang minim tapi kedua daerah terpencil itu mampu mendatangkan turis dan tentunya devisa juga.
Inilah ungkapan seorang Blogger yang sedang belajar bisnis online serta sedang bekerja di rumah yang mungkin tidak nyambung jika berhadapan dengan Birokrat. Yang jelas model promosi online diatas pasti jauh lebih murah dibandingkan dengan hard promotion (spanduk, studi banding ke luar negeri, cetak brosur dll) yang dilakukan Pemda selama ini. Semoga Promosi Visit KalBar 2010 mendatangkan hasil yang sepadan dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Visit KalBar 2010 dan Wisata Kota Pontianak

 

Visit KalBar 2010
Visit KalBar 2010
Visit Kalbar 2010 sudah memasuki etape 1, menginjak dan memasuki Bulan Januari 2010. Tapi denyut aliran “visiting” oleh wisatawan belum terasa. Apakah Visit KalBar 2010 hanya akan dinikmati masyarakat KalBar saja ? Apakah Visit KalBar 2010 hanya slogan semata ? Pesta pembukaan Visit KalBar 2010 sudah usai, tapi efek dari gema Visit KalBar 2010 yang didengungkan belum terasa. Semoga ini hanya diawal saja. Artinya semakin menuju bulan berikutnya akan semakin membaik.
Berkali – kali melewati obyek wisata di dalam Kota Pontianak, merasa tidak ada yang berubah. Tetap seperti sedia kala sama seperti sebelum gema Visit Kalbar 2010 di kumandangkan. Tetap saja, merana seperti yang dulu. Berbenahpun tidak. Saya mencoba mengunjungi Keraton Kadariah, yang merupakan cikal bakal Kota Pontianak, tetap memprihatinkan, terutama di bagian belakang. Saya sempat diajak berkeliling (baru kali ini) oleh salah satu kerabat Keraton untuk melihat – lihat bagian belakang Keraton. Banyak yang mesti dibenahi dan juga rerumputan liar mengganggu keasrian pemandangan di bagian belakang.
Tiap pagi dan siang, 2 kali sehari saya juga lewat di depan Musium Provinsi KalBar, untuk antar – jemput anak sekolah. Sepertinya Musium Pemerintah ini juga jablay, jarang dibelai oleh pengunjung. Paling akhir pekan saja kadang ada 1-3 minibus yang parkir di depan museum. Biasanya rombongan anak sekolah dari luar Kota Pontianak. Merekapun bergegas keluar Musium dan ingin segera ke A Yani Mega Mall yang memang dekat lokasinya dari Musium. Visit KalBar 2010 ternyata belum mengundang nafsu wisatawan untuk berkunjung dan berlama – lama di tempat – tempat wisata Kota Pontianak.
Rumah Betang di Jalan Sutoyo pun adem – adem saja. Visit KalBar 2010 tidak mengusik Rumah Betang untuk bersolek atau berdandan. Di dalam pun tidak ada tambahan materi. Ini saya lihat karena saya sering masuk ke Café yang ada di belakang Rumah Betang (ketemu teman atau berhot spot ria). Tidak ada yang spesial setelah dikumandangkan Visit KalBar 2010.
Water Front City yang salah satu ikon Kota Pontianak yang berada di Alun-alun Kapuas di Depan Makorem yang baru saja direnovasi juga tidak bergeming. Biasa-biasa saja. Tempatnya saja yang berubah, sedikit lebih nyaman dan rapi. Tapi materi yang disajikan disitu masih flat alias datar-datar saja. Sederetan kios makanan dan orang jual mainan serta aksesoris. Bahkan ada mainan ketangkasan yang berunsur judi.

Bukit Kelam, Wisata Alam di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

 

Kenang-kenangan 1 tahunan lebih ketika Aku masih ditugaskan di luar kota, tepatnya di Kalimantan Barat, dengan ibu kota provinsinya Pontianak. Nah, ngomong-ngomong Bukit Kelam, menurut penglihatanku ini adalah sebuah batu besar, sebesar rumah kah? Tidak, ini lebih besar kok, namanya bukit, ya kurang lebih segede bukit lah. Nah, kontruksi batu ini juga hanya satu lho, jadi bukan terdiri dari banyak batu. Saking besarnya, kata temanku Orang Dayak yang asli orang Sintang, pernah ada organisasi dunia yang menilai bahwa ini adalah batu terbesar di dunia. Hebat juga yah…
Bukit kelam atau Kelam Hill sendiri menjadi satu pemandangan yang sangat nampak sekali jika Kita melakukan perjalanan dari Sintang menuju ke Kabupaten Kapuas Hulu. Kurang lebih sekitar 30 menit jarak perjalanan dari Kota Sintang menuju ke Bukit kelam ini. Bukit kelam berada di Kecamatan Kelam, Kabupaten Sintang. Luas Wisata Alam Bukit Kelam ini sendiri sekitar 520 hektare, di dalamnya banyak sekali keunikan dan kekayaan hayati. Udaranya sangat sejuk dan segar, pokoknya mah cocoklah buat rekreasi alam mah. Kalau Anda ingin naik ke atas bukit juga ada tangganya lho, pake tangga dari besi, bukan sengaja jalan kaki. Kalo Anda tidak kuat pisiknya, mendingan jangan deh, bisa-bisa Anda macet / kecapean di tengah jalan, mau turun lagi terus lihat kebawah malah ngeri..hehehe.. Selain itu, di Kawasan Wisata Alam Bukit Kelam sendiri terdapat kolam renang dan lapangan tenis yang dapat Anda manfaatkan. Kalau Anda ingin bermalam disana, ternyata disana pun sudah disediakan camping ground yang cukup luas dan aman lho.
Seperti halnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung Jawa Barat dengan cerita legenda Sangkuriang, Bukit Kelam sendiri memiliki cerita legendanya juga lho. Nanti deh ceritanya kalo yang ini mah.hehehe.. Pokoknya, kalo dari Kota Pontianak menuju ke Kota Sintang itu dapat di tempuh selama kurang lebih 7 sampai 8 jam, atau bisa juga kurang, bisa juga lebih lama . Tergantung jalan mana yang Anda lewati, kendaraan apa yang Anda gunakan, dan juga keadaan jalan yang di lalui. Setiap harinya ada bis umum dan bis DAMRI yang melakukan perjalanan dari Pontianak – Sintang dan sebaliknya, mau perjalanan siang atau perjalanan malam.hehehehe.. Terima kasih..