Visit KalBar 2010 dan Wisata Kota Pontianak
Visit Kalbar 2010 sudah memasuki etape 1, menginjak dan memasuki Bulan Januari 2010. Tapi denyut aliran “visiting” oleh wisatawan belum terasa. Apakah Visit KalBar 2010 hanya akan dinikmati masyarakat KalBar saja ? Apakah Visit KalBar 2010 hanya slogan semata ? Pesta pembukaan Visit KalBar 2010 sudah usai, tapi efek dari gema Visit KalBar 2010 yang didengungkan belum terasa. Semoga ini hanya diawal saja. Artinya semakin menuju bulan berikutnya akan semakin membaik.
Berkali – kali melewati obyek wisata di dalam Kota Pontianak, merasa tidak ada yang berubah. Tetap seperti sedia kala sama seperti sebelum gema Visit Kalbar 2010 di kumandangkan. Tetap saja, merana seperti yang dulu. Berbenahpun tidak. Saya mencoba mengunjungi Keraton Kadariah, yang merupakan cikal bakal Kota Pontianak, tetap memprihatinkan, terutama di bagian belakang. Saya sempat diajak berkeliling (baru kali ini) oleh salah satu kerabat Keraton untuk melihat – lihat bagian belakang Keraton. Banyak yang mesti dibenahi dan juga rerumputan liar mengganggu keasrian pemandangan di bagian belakang.
Tiap pagi dan siang, 2 kali sehari saya juga lewat di depan Musium Provinsi KalBar, untuk antar – jemput anak sekolah. Sepertinya Musium Pemerintah ini juga jablay, jarang dibelai oleh pengunjung. Paling akhir pekan saja kadang ada 1-3 minibus yang parkir di depan museum. Biasanya rombongan anak sekolah dari luar Kota Pontianak. Merekapun bergegas keluar Musium dan ingin segera ke A Yani Mega Mall yang memang dekat lokasinya dari Musium. Visit KalBar 2010 ternyata belum mengundang nafsu wisatawan untuk berkunjung dan berlama – lama di tempat – tempat wisata Kota Pontianak.
Rumah Betang di Jalan Sutoyo pun adem – adem saja. Visit KalBar 2010 tidak mengusik Rumah Betang untuk bersolek atau berdandan. Di dalam pun tidak ada tambahan materi. Ini saya lihat karena saya sering masuk ke Café yang ada di belakang Rumah Betang (ketemu teman atau berhot spot ria). Tidak ada yang spesial setelah dikumandangkan Visit KalBar 2010.
Water Front City yang salah satu ikon Kota Pontianak yang berada di Alun-alun Kapuas di Depan Makorem yang baru saja direnovasi juga tidak bergeming. Biasa-biasa saja. Tempatnya saja yang berubah, sedikit lebih nyaman dan rapi. Tapi materi yang disajikan disitu masih flat alias datar-datar saja. Sederetan kios makanan dan orang jual mainan serta aksesoris. Bahkan ada mainan ketangkasan yang berunsur judi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar