Senin, 06 Desember 2010

Visit KalBar 2010 dimata seorang Blogger

Visit KalBar 2010
Visit KalBar 2010
Gema Visit KalBar 2010 saat tulisan ini dibuat belum  terdengar merdu. Hanya sebatas baliho-baliho yang itupun samar pesannya, apalagi jika dilihat sekilas oleh pengendara kendaraan bermotor. Sampai dimana persiapan Visit Kalbar 2010 ? atau hanya untuk sekedar ikut- ikutan slogan Visit-visit yang lain ? seperti Visit Sungai Musi dll. Semoga Visit KalBar 2010 tidak hanya untuk konsumsi lokal saja. Karena mubazir jika hanya dikonsumsi Turis domestic saja. Karena dana untuk Visit KalBar 2009 tidak sedikit. Kabarnya untuk studi banding Visit KalBar 2010 Pemda Tingkat I KalBar telah menggelontorkan anggarkan untuk study banding sampai ke China dan Australia ? hasilnya ? semoga turis dari ke dua Negara itu mau datang ke KalBar ..
Ini sekedar obrolan saya dengan Pak Nukman Lutfi (CEO Virtual Consulting) Konsultan Internet Marketing terbesar di Republik ini plus sudut pandang saya sebagai seorang Blogger. Obrolan ini terjadi saat saya menemani beliau ke Singkawang untuk bertemu dengan stakeholder Kota Singkawang dan juga untuk refreshing setelah beliau mengisi acara Pesta Blogger Borneo di Auditorium Untan. Ini Hasil obrolan tersebut = Coba andaikan dalam Visit KalBar 2010 Pemda atau dalam hal ini Dinas Pariwisata mau menggandeng para Blogger, tentu akan terjadi Viral Marketing yang dahsyat. “Visit KalBar 2010″ akan menggaung merdu keseluruh 4 penjuru mata angin melalui media Internet. Ingat Kasus Prita Mulya Sari yang begitu kokoh menggema di dunia maya, inilah salah satu hasil karya Viral Marketing. Low Budget Hight Impact (Biaya mini hasil maksi), meminjam istilahnya Hermawan Kartajaya, Pakar Marketing, dan lebih dahsyat efeknya dengan daya jelajah yang luas. Bahkan Pak Nukman sebetulnya bersedia mengarahkan Kota Singkawang sebagai tuan rumah pada acara Pesta Blogger. Sehingga cerita tentang Pariwisata Singkawang dan KalBar akan tersebar kemana – mana oleh para peserta Blogger melalui effect MLM (Mulut Lewat Mulut). Tapi pada kenyataannya pertemuan di Singkawang itu hanya sebatas pertemuan saja … tidak ada follow up.
Beberapa model promosi di dunia maya untuk mendongkrak Visit KalBar 2010, misal =

  1. Lomba penulisan Artikel Blog yang bertema Visit KalBar 2010 (bayangkan … berapa banyak Blog yang berisi artikel tersebut dan bakal mengendap di database Search Engine, seperti Google, Yahoo, Bing, Altavista dll) akan menambah kepopuleran Wisata Kalbar dimata Search Engine.
  2. Lomba membuat Banner/Logo Blog yang  bertemakan Visit KalBar 2010 dan wajib di pasang pada Blog yang ikut Lomba Penulisan Artikel (bayangkan … berapa banyaknya banner yang terpasang di website)
  3. Kontes SEO (Search Engine Optimization), yaitu teknik untuk mengoptimasi kata kunci sehingga bisa menduduki Top 10 di Search Engine, dengan membidik Keyword (Kata Kunci) : Visit KalBar 2010. Metode SEO inilah yang akan menjadikan kata Visit KalBar 2010 dan juga informasi pariwisata di KalBar akan tertancap dengan kuat di database Search Engine dan akan lebih mudah dilacak melalui Internet oleh para netter penghuni di kolong langit ini. Ingat ! Peserta Kontes SEO juga wajib memasang banner (hasil pemenang Lomba membuat Banner) di Blognya. Betapa dahsyatnya efek SEO ini untuk jangka panjang. Ini yang sudah dilirik oleh Pemerintah Kabupaten Pandegalang, Propinsi Banten yang mengadakan Kontes SEO untuk mengangkat derajad Pariwisata Pandegalang di dunia yang lebih luas.
  4. Memperkenalkan Teknik Web 2.0 yang didukung oleh Social Media Site (Facebook, Twitter, Plurk, Social Bookmark Site dll) sebagai salah satu media promosi kepada pelaku dunia wisata di KalBar seperti : Hotel, Tour and Travel, Restoran, Pengrajin Souvenir dll. (Konsep Low Budget Hight Impact). Biaya promosi mini dengan hasil maksi, promosi semakin gencar dan dahsyat.
Kita bisa belajar dari Wakatobi, sebuah gugusan pulau kecil di Sulawesi Tenggara atau Kepulauan Raja Ampat di Propinsi Papua yang telah sukses melakukan promosi wisata melalui Internet. Walau daerah terpencil dengan akses transportasi yang minim tapi kedua daerah terpencil itu mampu mendatangkan turis dan tentunya devisa juga.
Inilah ungkapan seorang Blogger yang sedang belajar bisnis online serta sedang bekerja di rumah yang mungkin tidak nyambung jika berhadapan dengan Birokrat. Yang jelas model promosi online diatas pasti jauh lebih murah dibandingkan dengan hard promotion (spanduk, studi banding ke luar negeri, cetak brosur dll) yang dilakukan Pemda selama ini. Semoga Promosi Visit KalBar 2010 mendatangkan hasil yang sepadan dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar